Selasa, 27 Juli 2010

Berolahraga Yang Baik & Efektif


By Iwan Subhan

Siapa yang mau membuang waktu untuk melakukan olahraga yang tidak efektif dan penuh risiko? Pastinya bukan Anda. Jadi, buang 5 gerakan “sia-sia” dan berpotensi memberikan cidera berikut ini:
1.   Menggunakan "lat pull-down" (alat fitnes berbentuk katrol) Kesalahan:  Menariknya di belakang kepala.
Hanya orang yang memiliki persendian bahu sangat fleksibel saja yang mampu membuat tulang punggung mereka cukup lurus untuk melakukan latihan ini dengan benar. Jika kita salah dan melakukannya berulang kali, maka tubrukan antar-bahu sudah tidak bisa terelakkan lagi. Atau bahkan lebih parah, hal itu bisa menyebabkan robekan rotator cuff (otot dan tendon yang menahan lengan atas di dalam sendi bahu). Ketika pegangan tangan menyentuh tulang leher bagian belakang, kondisi ini bisa menyebabkan cidera pada cervical vertebrae (ruas tulang leher).
Cara lebih aman: Ketika menggunkan alat pull-down, coba condongkan tubuh kita beberapa derajat ke belakang. Genggam tongkat melebihi lebar bahu kita, lalu bawa tongkat turun di depan tubuh hingga sejajar tulang dada. Turunkan tulang belikat secara bersama-sama. Tahan perut untuk menstabilkan tubuh. Alat lat pull-down berguna untuk melatih otot punggung bagian atas.

2.     Ketika melakukan "military press" (latihan angkat beban untuk melatih otot bahu) Kesalahan: Mengangkat di belakang kepala.
Kebiasaan mengangkat beban atau barbel di belakang kepala kita akan menyebabkan masalah yang sama seperti yang ditimbulkan oleh alat lat pull-down jika dilakukan di belakang kepala kita.
Cara yang aman: Pada saat melakukan military press, usahakan angkat beban dan barbel di depan kepala kita. Berdiri dengan menumpukan berat tidak lebih rendah dari tulang selangka, dan pastikan tubuh bagian atas kita tetap tegak. Latihan ini juga dapat dilakukan sambil duduk, asalkan kita duduk tegak dan menempelkan punggung pada sandaran kursi. Pertahankan lekuk alami tulang belakang kita, lalu tekan punggung belakang dan otot bokong ke kursi.

3.      Saat angkat beban Kesalahan: Mengangkat beban di bawah dagu.
Jangan pernah melakukan pengangkatan beban atau barbel di bawah dagu kita. Mengapa? Tindakan ini akan menekan otot-otot yang berada di area bahu.
Cara yang aman: Dibanding melakukan pengangkatan naik ke arah dagu, lebih baik latih bahu kita dengan mengangkat beban ke arah depan atau ke luar sisi tubuh kita.

4.     Melakukan "lying leg press" Kesalahan: menekuk lutut kita terlalu dalam.
Ketika melakukan lying leg press, kita akan duduk menyandarkan punggung dan meletakkan kaki pada papan dengan pemberat. Selanjutnya, kita akan menekan papan tersebut untuk naik dan menurunkannya kembali, dengan tujuan melatih otot quadriceps (paha bagian depan), hamstring (paha bagian belakang), dan bokong. Namun, akan menjadi masalah ketika kita menekuk lutut secara berlebih. Kondisi ini akan mencederai punggung dan lutut.
Cara yang aman: jika kita ingin melakukan latihan ini, maka pertahankan posisi bokong kita agar tidak terangkat dari mesin latihan. Hindari menekuk lutut melebihi sudut 90 derajat.

5.     Penggunaan mesin kardio Kesalahan: mencengkeram terlalu keras dan bersandar pada mesin kardio.
Membungkuk atau menggengam sandaran tangan terlampau keras hanya akan memengaruhi bentuk tubuh kita dan mengganggu kesejajaran posisi tubuh. Hasilnya, hal itu berpengaruh pada tulang belakang, bahu, dan siku.
Cara yang aman: Jangan atur pijakan mesin kardio terlampau tinggi karena hal ini akan mengharuskan kita memegang mesin terlalu kencang. Cukup gunakan pengaturan yang normal agar kita bisa berpegangan secara ringan. Untuk mendapatkan latihan yang lebih menantang, kita bisa berpegangan pada satu tangan saja secara ringan. Lalu, ganti ke tangan yang lain secara berkala. Bentuk latihan yang baik mampu melindungi kita dari cidera dan memaksimalkan latihan kita. (PreventionIndonesiaonline/Astrid Anastasia)

Perubahan Kecil Berdampak Besar

By Iwan Subhan

Untuk dapat menikmati kehidupan dan menjalani pekerjaan, kita bukan cuma butuh yang sehat tapi juga fit dan bugar. Ada banyak cara untuk mendapatkannya, termasuk dengan hal-hal kecil yang sesungguhnya memiliki dampak besar bagi kesehatan.
1.     Warnai piring Anda Studi selama 14 tahun menemukan mereka yang pola makannya kaya akan sayur dan buah-buahan memiliki risiko 70 persen terkena kanker usus. Karena itu, selalu masukkan unsur sayuran dan buah dalam menu harian Anda serta mulailah mengurangi makanan yang digoreng.
2.     Selalu sarapan Survei terhadap lebih dari 2000 orang yang berhasil menurunkan berat badan rata-rata 30 kilogram dan mampu menjaga berat badannya selama lima tahun menunjukkan 78 persen dari responden rutin melakukan sarapan 7 hari dalam seminggu.
3.    Mencari ikan Mengonsumsi ikan minimal satu kali dalam seminggu bisa menghalau risiko terkena serangan jantung. Rahasianya ada pada omega-3 yang terkandung dalam ikan. Untuk menjaga kandungan omega-3, sebaiknya ikan diolah dengan cara dikukus.
4.    Jaga ereksi dengan blueberi Blueberi mengandung komponen yang akan meningkatkan sirkulasi darah, termasuk yang menuju organ vital.
5.     Berjiwa sosial Mereka yang rela mengulurkan tangannya untuk membantu orang lain bukan saja mendapat manfaat kebahagiaan tapi juga kesehatan. Sebuah survei menunjukkan mereka yang suka melakukan kegiatan sosial lebih panjang umur.
6.     Latih otot perut 75 persen gangguan atau nyeri punggung sebenarnya bisa dicegah dengan membangun kekuatan otot perut. Latihan crunchs layak dilakukan setiap hari jika Anda mulai sering mengeluh sakit punggung.
7.   Cukup satu cangkir kopi Bila ngopi bersama teman telah jadi bagian dari cara Anda bersosialisasi, Anda mungkin tak harus mengubah kebiasaan ini, hanya saja berhentilah pada satu cangkir pertama. Tambahan satu cangkir kopi mengandung kafein akan menambah detak jantung Anda 16 bit per menit.
8.    Bergaul dengan orang-orang bahagia Kalau Anda ingin menghilangkan kebiasaan marah-marah, cobalah bergaul dengan orang-orang yang bukan pemarah. Ingatlah bahwa perasaan dan perbuatan biasanya menular. Jadi, bergaulah dengan orang-orang yang biasa bersikap positif.
9.     Menangis itu sehat Menangis merupakan cara manjur untuk membebaskan diri dari himpitan emosi dan jauh lebih sehat ketimbang menyalurkannya kepada orang yang tak bersalah.
10.  Perbanyak H2O Salah satu alasan mengapa sembelit lebih sering terjadi ketika usia bertambah adalah karena pada umumnya makin tua seseorang, minumnya semakin sedikit. Makin sedikit Anda minum, makin keras dan makin selit buang air besar Anda.

Keuntungan Menikah

By Iwan Subhan

Ada mitos, kalau menikah, maka kebebasan akan berkurang. Tak heran, bila memasuki gerbang pernikahan, maka banyak orang yang dilanda rasa takut, bahkan diserang rasa ragu pada keputusannya. Padahal, menurut survei, menikah itu lebih banyak enaknya, lho. Apa saja keuntungan menikah? Ini dia jawabannya:
1.   Pendapatan meningkat Studi yang dilakukan tim dari Virginia Commonwealth University menunjukkan, penghasilan pria yang sudah menikah rata-rata meningkat 22 persen dibanding ketika masa lajang. Peningkatan ini bisa berasal dari gabungan dengan gaji istri atau sumber tunjangan keluarga yang dikeluarkan perusahaan.
2.    Mempercepat promosi Pria yang sudah menikah mendapatkan kenaikan level dan juga promosi yang lebih cepat dibanding rekan kerja mereka yang masih lajang. Hal tersebut menurut survei yang dilakukan di Amerika tahun 2005 terhadap para pekerja di sana.
3.     Jauh dari masalah Menurut data Departemen Hukum AS, para pelaku kriminal atau kekerasan di sana mayoritas adalah pria lajang.
4.     Bercinta lebih sering Survei yang dilakukan peneliti di Inggris tahun 2006 terhadap responden pria dan wanita di 38 negara menunjukkan, orang yang menikah lebih sering bercinta dan juga lebih puas.
5.    Memperkecil risiko kanker Dalam survei yang dilakukan di Norwegia, pria yang bercerai atau belum pernah menikah memiliki risiko kematian lebih tinggi, hingga 16 persen dibanding rekan yang menikah.
6.  Panjang umur Studi para peneliti dari UCLA menunjukkan, orang yang memiliki tingkat kesehatan prima relatif lebih panjang usia selama 8 tahun periode studi dibanding yang masih lajang.

Minggu, 18 Juli 2010

Tips Pengobatan Penyakit Televisi Ala Kak Seto


Televisi bisa menimbulkan penyakit. Supaya tidak membahayakan, maka Kak Seto membagi tips mengobati penyakit yang disebabkan oleh siaran televisi.
"Yang pertama diet televisi, layaknya makanan, anak-anak harus dilatih untuk diet," ujar Kak Seto di acara Seminar Bahaya Televisi, di Kampus UKI Cawang, Jakarta Timur, Sabtu (17/7/2010).
Lebih lanjut pengisi suara si Komo ini menjelaskan, maksud diet tersebut yaitu membuat aturan dalam keluarga, tentang jadwal menonton televisi antara orang tua dan anak. Sehingga, si anak tidak terbiasa menonton televisi semaunya sendiri.
"Yang kedua yaitu, antar orang tua dan anak, dipersering dialog dan memberikan pengertian. Anak tidak boleh kurang ajar, tapi orang tua juga tidak boleh sok kuasa," jelas Kak Seto.
Yang terakhir, orang tua harus memberikan contoh nyata, dengan menonton tayangan televisi yang edukatif atau cerita anak yang indah-indah.
"Televisi itu, ibarat gunting. Apabila gunting dibuat untuk menggunting hasta karya maka hasilnya akan bagus. Tapi kalau untuk menggunting taplak meja atau baju adiknya, ya gunting itu jadinya merusak," tutup pria berkacamata ini.
Diambil dari www.detikmews.com